Fiction Geek
during the holidays, aku juga sedang merencanakan project besar nih, readers. Hahaha, untuk urusan project yang kali ini memang bukan project sekolah seperti biasanya. Ini sebuah project untuk masa depan sebenarnya. Well, aku bahkan nggak bisa menahan diri lagi nih untuk membagikan sedikit sneak peek-nya di sini :D
entah kenapa, semenjak liburan ini aku jadi sangat amat tertarik dengan hal-hal fiksi. Hal-hal fiksi yang aku maksud adalah cerita-cerita fiksi. Jadi lebih ke fantasy-ficition. Dan fyi, kesukaan pada hal-hal ini berawal dari sebuah buku berjudul The Hobbit!
Yepp, meski sampai detik ini aku belum selesai baca bukunya, tapi tetap saja buku ini mengundang rasa penasaran yang tinggi. Aku sangat menikmati petualangan-petualangan Mr.Baggins, si hobbit, dan ketiga belas kurcaci lainnya. Entah bagaimana, setiap kali aku selesai membaca satu bab dari petualangan mereka, aku merasa seperti habis mengikuti mereka dalam petualngan itu. Aku masih merasa tegang, merasa geli, merasa takut, dan sebagainya. Seolah buku ini memang menyeretku ke dalamnya untuk mengikuti setiap jengkal petualangan mereka yang cukup menengangkan. Sepertinya aku terkena sihir buku itu, haha, meskipun ini bukan Harry Potter :p
Well, believe it or not, suatu hari aku pernah bangun dari tidur dengan keringat membasahi tubuhku dan jantungku berdegup kencang. Untuk sesaat aku lupa tentang mimpi yang membuatku bisa basah seperti habis lari marthon begitu. Tetapi sesaat kemudian aku tersadarkan bahwa aku baru saja memimpikan salah satu petualangan yang ada di dalam buku The Hobbit ini. Aku masih ingat bahkan di bab mana mimpiku ini terjdi. Lebah dan Labah-Labah. Benar saja, aku bahkan merasakan saki t seperti digigit ribuan semut merah di mata kakiku, tepat seperti apa yang aku mimpikan, meski hal ini tak ad di buku.
Pada intinya, buku ini benar-benar menjadi awal titik balik aku mulai mencintai fiksi. Maka dari sini aku benar-benar ingin menambahkan detail fiksi pada project besarku. Aku dulunya memang sangat menyukai tulisan-tulisan bergenre romance. Tapi entah kenapa, sekarang aku mulai merasa bahwa fiksi-fantasi nggak kalah menarik dengan romance. Maka jangan heran nanti kalau dalam project besarku nanti ada unsur fiksi fantasi di dalamnya yang akan tentu saja masih digabung dengan unsur romance. Well, tapi sepertinya aku tidak hanya menginginkan hanya satu saja sumber inspirasi untuk projectku. Setelah membaca The Hobbit, aku langsung membongkar koleksi DVD-ku dan mulai menonton film-film berbau fiksi fantasi yang menggugah selera. Sayangnya aku belum sempat beli DVD-nya The Hobbit, maka aku tonton saja apa yang aku punya (kecuali Harry Potter dan Twilight, karena sumpah aku sudah bosan! :D). Beberapa film itu adalah:
Jack the Giant Slayer
entah kenapa, semenjak liburan ini aku jadi sangat amat tertarik dengan hal-hal fiksi. Hal-hal fiksi yang aku maksud adalah cerita-cerita fiksi. Jadi lebih ke fantasy-ficition. Dan fyi, kesukaan pada hal-hal ini berawal dari sebuah buku berjudul The Hobbit!
Yepp, meski sampai detik ini aku belum selesai baca bukunya, tapi tetap saja buku ini mengundang rasa penasaran yang tinggi. Aku sangat menikmati petualangan-petualangan Mr.Baggins, si hobbit, dan ketiga belas kurcaci lainnya. Entah bagaimana, setiap kali aku selesai membaca satu bab dari petualangan mereka, aku merasa seperti habis mengikuti mereka dalam petualngan itu. Aku masih merasa tegang, merasa geli, merasa takut, dan sebagainya. Seolah buku ini memang menyeretku ke dalamnya untuk mengikuti setiap jengkal petualangan mereka yang cukup menengangkan. Sepertinya aku terkena sihir buku itu, haha, meskipun ini bukan Harry Potter :p
Well, believe it or not, suatu hari aku pernah bangun dari tidur dengan keringat membasahi tubuhku dan jantungku berdegup kencang. Untuk sesaat aku lupa tentang mimpi yang membuatku bisa basah seperti habis lari marthon begitu. Tetapi sesaat kemudian aku tersadarkan bahwa aku baru saja memimpikan salah satu petualangan yang ada di dalam buku The Hobbit ini. Aku masih ingat bahkan di bab mana mimpiku ini terjdi. Lebah dan Labah-Labah. Benar saja, aku bahkan merasakan saki t seperti digigit ribuan semut merah di mata kakiku, tepat seperti apa yang aku mimpikan, meski hal ini tak ad di buku.
Pada intinya, buku ini benar-benar menjadi awal titik balik aku mulai mencintai fiksi. Maka dari sini aku benar-benar ingin menambahkan detail fiksi pada project besarku. Aku dulunya memang sangat menyukai tulisan-tulisan bergenre romance. Tapi entah kenapa, sekarang aku mulai merasa bahwa fiksi-fantasi nggak kalah menarik dengan romance. Maka jangan heran nanti kalau dalam project besarku nanti ada unsur fiksi fantasi di dalamnya yang akan tentu saja masih digabung dengan unsur romance. Well, tapi sepertinya aku tidak hanya menginginkan hanya satu saja sumber inspirasi untuk projectku. Setelah membaca The Hobbit, aku langsung membongkar koleksi DVD-ku dan mulai menonton film-film berbau fiksi fantasi yang menggugah selera. Sayangnya aku belum sempat beli DVD-nya The Hobbit, maka aku tonton saja apa yang aku punya (kecuali Harry Potter dan Twilight, karena sumpah aku sudah bosan! :D). Beberapa film itu adalah:
Jack the Giant Slayer
Percy Jackson & Olympians: The Lightning Thief
Hansel and Gretel: Witch Hunters
okee, mungkin ini belum seberapa. Tapi aku jamin, aku akan menonton lebih banyak film fiksi mulai detik ini. Well, now i'm officailly a FICTION GEEK..
hahahaha =D
cheers, from a fiction geek newborn!
(WoR)
Comments
Post a Comment