Beradaptasi (Lagi)

Wohoooo, here i comes...
Sebenarnya tempat ini sudah nggak asing buat aku. Bangunannya memang sudah dipugar, interior juga sudah dipermak habis-habisan, tapi namanya juga tempat yang menemaniku bertumbuh sejak kecil..jadi apalah artinya semua perombakan itu kalau tetap saja aku merasa tidak asing di sana.

Memang tidak asing, tapi rasa "homie" yang sempat aku rasakan beberapa tahun silam sirna sudah. Tak berbekas. Saat kedua kaki ini menginjak tempat kenangan itu, rasanya aku sedang berada di rumah tanpa penghuni. Bangunannya rumah tapi tak merasa berada di rumah. Begitulah rasanya...

Keadaan memaksaku untuk kembali menapaki jejak-jejak masa lalu yang (masih) tersisa. Aku harus beradaptasi di tempat itu. Lagi. Dari nol. Seperti aku baru saja dijatuhkan dari UVO ke planet bumi hanya untuk menyesuaikan diri. Apa-apaan ini?!

But its okay :)
untunglah beberapa di antara penghuni asing itu mengenaliku. Masih. Karena diantaranya juga sempat bertumbuh bersamaku sejak kecil. Canggung? Pasti. Sudah hampir 8 tahun jarak berhasil memisahkanku dengan semua kenangan di tempat ini. Dan 8 tahun bagi anak seusia kami adalah tahun yang matang untuk saling jaim. Haha. Berusaha aku tepis semua rasa ketidakpede-an ini. Mencoba membangun kembali rasa "homie" yang pernah kurasakan. Sendiri.

Oke, mungkin untuk sementara aku memilih untuk berdiam di tengah lautan manusia-manusia asing itu. Berdiam sambil berusaha "mengidentifikasi" mereka. Menganalisis bagaiamana caranya agar aku bisa beradaptasi dengan mereka di tempat yang dulu sangat aku sukai itu. Lagi.
Setidaknya diam bukan berarti sombong =) just chill out...

(WoR)

Comments

Popular Posts